Athens Style Hostel, Yunani |
Akomodasi merupakan pos
pengeluaran terbesar dalam traveling.
Namun saat ini tempat nginep murah buat para budget traveler (read: hostel) sudah menjamur dimana-mana. Saya
sempat beberapa kali nginep di hostel. Beberapa
teman saya sering bertanya “gimana sih rasanya tinggal satu kamar bareng strangers di hostel?” Nah, buat temen-temen yang juga penasaran tentang kondisi
dan rasanya nginep di hostel berikut
saya akan share pengalaman.
Hal yang harus dikompensasi dengan harga hostel yang murah adalah privacy
kita. Kita akan berbagi kamar dengan 4/6/8 bahkan hingga 10 orang lain.
Semakin banyak orang dalam satu kamar maka semakin murah harga yang harus kita
bayar. Tinggal satu kamar dengan banyak orang tentunya tidak senyaman jika kita
tinggal di single room. Terlebih jika
ada teman kamar yang berkelakuan seenaknya sendiri.
Saya punya pengalaman unik
ketika sedang tinggal di salah satu hostel
di Budapest. Saya bersama 3 teman saya memesan 4 bed di mix room (male & female together). Waktu
baru datang tiba-tiba ada seorang cowok bule yang dengan santainya bugil dan ganti
baju padahal ada beberapa cewek dalam kamar. Mungkin di negara barat itu
merupakan hal yang wajar namun saya sempat shocked
juga melihatnya. Hiiii!
Hal berikutnya yang harus
dikompensasi dengan harga hostel yang
murah adalah kenyamanan kita.
Pertama, kenyamanan tempat tidur. Kita akan tidur
di tempat tidur bertingkat atau bunk bed.
Saya selalu lebih memilih untuk tidur di bagian bawah karena tidak usah
repot naik turun tangga jika ingin ke kasur. Kekurangannya adalah saya akan
terganggu jika orang dibagian atas naik atau turun kasur dan banyak melakukan
gerakan sehingga menimbulkan bunyi gemeretakan.
Saat pertama nginep di hostel, saya dan beberapa teman dengan hebohnya
rebutan tidur diatas karena kami pikir itu cool
namun ternyata justru merepotkan. Tips saya adalah pilihlah kasur yang
dekat colokan listrik karena sebagian hostel tidak menyediakan colokan listrik
sejumlah kapasitas orang dalam ruangan jadi kadang rebutan.
Oia kebanyakan
hostel tidak menyediakan linen untuk
kasur dan perlu extra bucks untuk
menyewa linen. Saran saya bawa sarung atau kain pantai untuk alas jika ingin
berhemat dan jangan sekali-kali bawa sleeping
bag karena itu dilarang dengan alasan kebersihan.
Kedua, kenyamanan kamar mandi.
Kita akan berbagi kamar mandi dengan teman satu kamar atau bahkan satu hostel. Saya tidak pernah merasa
terganggu dengan kamar mandi yang digunakan secara umum ini. Kondisi kamar
mandi secara umum selalu bersih dan wangi. Namun satu hal yang kadang membuat
kesal adalah kita harus ngantri di pagi hari. Saya biasanya selalu mengalah
untuk bangun lebih pagi dan mandi terlebih dahulu sebelum sarapan untuk
menghindari antrian. Oia beberapa hostel menyediakan
free towel and toiletries loh jadi
jangan lupa cek dulu ya! Kan lumayan bisa mengurangi berat backpack dan menyisakan lebih banyak space untuk buah tangan.
Ketiga, kita harus berkompromi
dengan berbagai macam keterbatasan. Harga hostel
yang murah disebabkan karena mereka memangkas segala fasilitas yang tidak perlu
dan hanya menyediakan sesuatu yang basic saja.
Hostel hanya menyediakan tempat untuk
tidur and no more. Need linen? Need
towel? Need breakfast? You have to pay some extra money. Even padlock for
locker? Yes, you have to pay some extra money.
Namun beberapa hostel kadang memberikan
fasilitas-fasilitas tambahan tersebut untuk menarik customer tapi jangan berharap banyak karena fasiltas yang diberikan akan standard hostel. Misalnya hostel menyediakan fasilitas sarapan.
Sarapan hanya diberikan pada durasi waktu tertentu dan pada umumnya 9 to 11.
Sarapan berupa teh, kopi, susu, dan kadang orange juice. Makanan yang
disediakan adalah yang simple dan gampang penyajiannya seperti sereal dan roti
tawar dengan berbagai macam selai. Porsi sarapan akan terbatas dan harus
bagi-bagi dengan tamu hostel lain. Saya pernah beberapa kali kehabisan sarapan
karena telat bangun. Oia jangan lupa cuci piring sendiri ya sehabis makan!
Sarapan
terenak saya saat menginap di sebuah hostel di Krakow Polandia, mereka
menyediakan sandwich dengan isian pickles,
tomato, all others vegetables, and sliced boiled egg. Saya juga pernah
mencicipi sarapan unik di hostel di Yunani, mereka menyediakan sarapan ala masyarakat
Yunani. Pasalnya mereka hobi banget nambahin olive oil ke makanan mereka. Pagi
itu saya sarapan roti pake keju dan tomat cacah plus olive oil. Rasanya?
Tasteless! Wahahaha maklum biasa makan nasi padang yang bumbunya sangat kuat.
Namun selain banyak
keterbatasan yang dimiliki hostel, saya
sangat senang tinggal disana karena beberapa kelebihan. Tinggal di hostel
membuat kita ketemu banyak orang (read:traveler) dari berbagai macam belahan
dunia. Walaupun beberapa agak resek namun kebanyakan mereka udah openminded and really friendly! Saya pernah ketemu orang Jepang di sebuah hostel
di Turki yang selanjutnya jadi teman jalan karena kita sama sama solo traveler.
Selain itu, saya merasa tinggal dirumah sendiri jika tinggal di hostel karena ada fasilitas common kitchen untuk para tamu memasak
dan bahkan mesin cuci untuk para tamu mencuci baju. Staff hostel juga sangat helpful, mulai dari minta tolong nge-print
document, minta tolong booking ini itu, minta suggestion itinerary dan tempat
makan sampe pernah saya diajak Halloween Party bareng waktu lagi di sebuah
hostel di Tallinn Estonia.
Yaa itulah pahit manis dunia per-hostel-an! But it’s really worth to try! So don’t hesitate to stay at hostel
sometimes when you go travel somewhere J Feel the experience by yourself! Selamat
mencoba!
Regards,
@bgsyudi
Regards,
@bgsyudi
Kalo buat Shalat gmn Mas?
BalasHapus