Senin, 05 Oktober 2015

Wajib Baca Ini Sebelum Menginap Di Hostel

Athens Style Hostel, Yunani

Akomodasi merupakan pos pengeluaran terbesar dalam traveling. Namun saat ini tempat nginep murah buat para budget traveler (read: hostel) sudah menjamur dimana-mana. Saya sempat beberapa kali nginep di hostel. Beberapa teman saya sering bertanya “gimana sih rasanya tinggal satu kamar bareng strangers di hostel?” Nah, buat temen-temen yang juga penasaran tentang kondisi dan rasanya nginep di hostel berikut saya akan share pengalaman.

Hal yang harus dikompensasi dengan harga hostel yang murah adalah privacy kita. Kita akan berbagi kamar dengan 4/6/8 bahkan hingga 10 orang lain. Semakin banyak orang dalam satu kamar maka semakin murah harga yang harus kita bayar. Tinggal satu kamar dengan banyak orang tentunya tidak senyaman jika kita tinggal di single room. Terlebih jika ada teman kamar yang berkelakuan seenaknya sendiri. 

Saya punya pengalaman unik ketika sedang tinggal di salah satu hostel di Budapest. Saya bersama 3 teman saya memesan 4 bed di mix room (male & female together). Waktu baru datang tiba-tiba ada seorang cowok bule yang dengan santainya bugil dan ganti baju padahal ada beberapa cewek dalam kamar. Mungkin di negara barat itu merupakan hal yang wajar namun saya sempat shocked juga melihatnya. Hiiii!

Hal berikutnya yang harus dikompensasi dengan harga hostel yang murah adalah kenyamanan kita. 

Pertama, kenyamanan tempat tidur. Kita akan tidur di tempat tidur bertingkat atau bunk bed. Saya selalu lebih memilih untuk tidur di bagian bawah karena tidak usah repot naik turun tangga jika ingin ke kasur. Kekurangannya adalah saya akan terganggu jika orang dibagian atas naik atau turun kasur dan banyak melakukan gerakan sehingga menimbulkan bunyi gemeretakan. 

Saat pertama nginep di hostel, saya dan beberapa teman dengan hebohnya rebutan tidur diatas karena kami pikir itu cool namun ternyata justru merepotkan. Tips saya adalah pilihlah kasur yang dekat colokan listrik karena sebagian hostel tidak menyediakan colokan listrik sejumlah kapasitas orang dalam ruangan jadi kadang rebutan. 

Oia kebanyakan hostel tidak menyediakan linen untuk kasur dan perlu extra bucks untuk menyewa linen. Saran saya bawa sarung atau kain pantai untuk alas jika ingin berhemat dan jangan sekali-kali bawa sleeping bag karena itu dilarang dengan alasan kebersihan.

Kedua, kenyamanan kamar mandi. Kita akan berbagi kamar mandi dengan teman satu kamar atau bahkan satu hostel. Saya tidak pernah merasa terganggu dengan kamar mandi yang digunakan secara umum ini. Kondisi kamar mandi secara umum selalu bersih dan wangi. Namun satu hal yang kadang membuat kesal adalah kita harus ngantri di pagi hari. Saya biasanya selalu mengalah untuk bangun lebih pagi dan mandi terlebih dahulu sebelum sarapan untuk menghindari antrian. Oia beberapa hostel menyediakan free towel and toiletries loh jadi jangan lupa cek dulu ya! Kan lumayan bisa mengurangi berat backpack dan menyisakan lebih banyak space untuk buah tangan.

Ketiga, kita harus berkompromi dengan berbagai macam keterbatasan. Harga hostel yang murah disebabkan karena mereka memangkas segala fasilitas yang tidak perlu dan hanya menyediakan sesuatu yang basic saja. Hostel hanya menyediakan tempat untuk tidur and no more. Need linen? Need towel? Need breakfast? You have to pay some extra money. Even padlock for locker? Yes, you have to pay some extra money. 

Namun beberapa hostel kadang memberikan fasilitas-fasilitas tambahan tersebut untuk menarik customer tapi jangan berharap banyak karena fasiltas yang diberikan akan standard hostel. Misalnya hostel menyediakan fasilitas sarapan. Sarapan hanya diberikan pada durasi waktu tertentu dan pada umumnya 9 to 11. Sarapan berupa teh, kopi, susu, dan kadang orange juice. Makanan yang disediakan adalah yang simple dan gampang penyajiannya seperti sereal dan roti tawar dengan berbagai macam selai. Porsi sarapan akan terbatas dan harus bagi-bagi dengan tamu hostel lain. Saya pernah beberapa kali kehabisan sarapan karena telat bangun. Oia jangan lupa cuci piring sendiri ya sehabis makan! 

Sarapan terenak saya saat menginap di sebuah hostel di Krakow Polandia, mereka menyediakan sandwich dengan isian pickles, tomato, all others vegetables, and sliced boiled egg. Saya juga pernah mencicipi sarapan unik di hostel di Yunani, mereka menyediakan sarapan ala masyarakat Yunani. Pasalnya mereka hobi banget nambahin olive oil ke makanan mereka. Pagi itu saya sarapan roti pake keju dan tomat cacah plus olive oil. Rasanya? Tasteless! Wahahaha maklum biasa makan nasi padang yang bumbunya sangat kuat.

Namun selain banyak keterbatasan yang dimiliki hostel, saya sangat senang tinggal disana karena beberapa kelebihan. Tinggal di hostel membuat kita ketemu banyak orang (read:traveler) dari berbagai macam belahan dunia. Walaupun beberapa agak resek namun kebanyakan mereka udah openminded and really friendly! Saya pernah ketemu orang Jepang di sebuah hostel di Turki yang selanjutnya jadi teman jalan karena kita sama sama solo traveler. 

Selain itu, saya merasa tinggal dirumah sendiri jika tinggal di hostel karena ada fasilitas common kitchen untuk para tamu memasak dan bahkan mesin cuci untuk para tamu mencuci baju. Staff hostel juga sangat helpful, mulai dari minta tolong nge-print document, minta tolong booking ini itu, minta suggestion itinerary dan tempat makan sampe pernah saya diajak Halloween Party bareng waktu lagi di sebuah hostel di Tallinn Estonia. 

Yaa itulah pahit manis dunia per-hostel-an! But it’s really worth to try! So don’t hesitate to stay at hostel sometimes when you go travel somewhere J Feel the experience by yourself! Selamat mencoba!

Regards,
@bgsyudi     

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...