Sabtu, 16 Januari 2016

Photo Story : Art Nouveau Museum, Riga, Latvia

Art Nouveau itu adalah gaya arsitektur yang sangat terkenal di Eropa pada tahun 1890 sampai Perang Dunia I. Ciri khas bangunan Art Nouveau adalah terdapat banyak bentuk melengkung yang terinspirasi dari alam. Nah, Riga adalah satu-satunya kota di Eropa yang memiliki bangunan dengan gaya Art Nouveau terbanyak yaitu sekitar 750 gedung.

Saya pernah berkunjung ke museum Art Nouveau di ibu kota negara Latvia, Riga. Berikut adalah photo story dari kunjungan saya tersebut. . . Enjoy!





















Senin, 11 Januari 2016

Musim Dingin Ternyata Nggak Asik

Jendela Kamar Asrama Di Lithuania
Sebagai orang yang lahir dan besar di negara tropis, Indonesia, saya sangat ingin merasakan musim dingin dan melihat salju. Mimpi itu akhirnya terwujud pada satu tahun lalu (winter 2014) saat saya menjadi exchange student di Lithuania. Kalau di lihat dari film-film suasana musim dingin terlihat syahdu dan menyenangkan, terlintas bayangan perang bola salju dan melihat hujan salju turun dari balik jendela. Selain itu gaya berpakaian orang di musim dingin juga terlihat keren dan cool karena kita bisa pakai pakaian yang bertumpuk-tumpuk nan stylist. Namun tidak semua yang “terlihat” menyenangkan itu benar-benar menyenangkan. Musim dingin ternyata nggak asik! Berikut beberapa alasannya . . .

Cuma Enak Di Lihat
Musim dingin di Lithuania itu kejam dan parah banget dinginnya, suhu terendah bisa nyampe -20-an derajat celcius dengan real feel mencapai -30-an derajat celcius karena faktor lain seperti kecepatan angin. Nah, di suhu se-ekstrem ini boro-boro mau main perang bola salju, bikin snowman atau snowangel, mau beranjak dari balik selimut aja males banget. Akhirnya rencana mau foto-foto dengan background suasana musim dingin pun pupus dan berganti dengan nonton salju turun dari balik jendela sambil minum teh dan teteup selimutan. Emang musim dingin cuma enak dilihat doang!

Ribet Pakai Baju
Satu hal yang bikin saya semangat menjalani musim dingin ini adalah akhirnya saya bisa bergaya berangkat ke kuliah dengan pakaian model layering alis bertumpuk-tumpuk. Saya akhirnya bisa pake pattern sweater, jaket parka atau coat, plus syal yang dililit ke leher. Sumpah berasa swag banget karena di Indonesia nggak pernah pakai yang beginian!

Tapi ternyata rasa semangat dan senang itu hanya muncul di saat-saat awal, lama-kelamaan saya malah merasa ribet sendiri karena tiap keluar asrama harus “dandan” dengan atribut yang super banyak ini biar nggak kedinginan. Saya harus pake long john (baju daleman ketat berupa atasan & bawahan panjang yang modelnya kayak baju renang) + kemeja & jeans + sweater/jumper/jaket tipis + coat tebal + sarung tangan + kupluk + syal + kaus kaki dobel dua + boots. Biasanya saya cuma pakai kaos tipis sama celana pendek kalau cuma mau ke warung atau buang sampah di Indonesia, lah ini mau keluar buang sampah bentar aja harus heboh dulu.

Oia belum lagi kalau keluar agak lama saya harus tambah pakai lip balm karena bibir bisa sangat kering dan berdarah. Saya pernah nekat, keluar asrama nggak pake “atribut perang” diatas eh di jalan malah berasa pusing luar biasa hampir mau pingsan saking ngerasa dinginnya.

Mengganggu Mobilitas
Jalan diatas jalanan yang ditutupi salju itu ternyata nggak gampang. Bukan karena saljunya yang bikin susah jalan tapi kristal es yang terbentuk dibagian bawah salju itu yang bikin licin, super super licin. Hal ini makin parah dengan kualitas sepatu saya yang murahan sehingga tidak dapat mencengkeram dengan baik. Jalan harus hati-hati banget kalau nggak mau kepeleset dan jatuh, di jalan menurun kita bisa meluncur bebas dan di jalan menanjak kita bisa melorot dan nggak maju-maju. Serba salah. Saya berkali-kali hampir jatuh dan akhirnya pernah sekali sukses jatuh ketika mau mengejar bus ke kampus.

Selain itu jika hujan saljunya lebat maka bisa mengganggu transportasi terutama bis umum. Saya sangat bergantung pada bis umum dan kemana-mana kalau nggak jalan kaki ya naik bus. Seringkali karena salju yang parah banyak bis yang macet, telat, pindah jalur atau berhenti beroperasi. Model bus di Lithuania banyak yang pakai tram bus yang nyambung sama kabel diatasnya gitu! Nah kalau kabel-kabel itu stuck karena es maka bus nggak bisa jalan dan supir harus turun dan benerin dulu tuh kabel. Rempong yaa! Kalau beruntung bus bisa jalan lagi, kalau lagi sial semua penumpang bisa dengan semena-mena disuruh turun dan cari alternatif tumpangan lain. Sungguh teganya! :(

Bikin Nggak Produktif
Sebenernya saya emang orangnya nggak produktif sih dan mageran! Tapi saya rasa musim dingin itu bikin sifat mageran saya makin parah dua kali bahkan tiga kali lipat. Kalau udara dingin kita bawaannya laper terus, kalau laper terus bawaannya makan terus, dan kalau udah kenyang bawaannya ngantuk, dan tidur itu enaknya diudara sejuk sambil selimutan. Nah pas banget kan! Ditambah dengan faktor-faktor lain seperti disebutkan diatas, jadilah saya kerjaannya cuma mendekam dikamar!

Bikin Mood Drop
Entah kenapa kalau lagi hujan-hujan atau suasana udara dingin itu bawaanya jadi melankolis yaa? Saya merasa jadi sangat homesick pas lagi musim dingin ini, rasanya kangen banget rumah dan pengen pulang padahal sebelumnya biasa aja. Habis itu enaknya juga dengerin lagu-lagu sedih karena suasananya sangat mendukung atau nonton film drama yang malah bikin tambah mewek. Pokoknya aura musim dingin bikin mood jadi drop :(

Finally, saya jadi merasa lebih bersyukur bisa tinggal di negara tropis yang selalu hangat sepanjang tahun. Selain itu bisa ke pantai kapan aja kita mau, nggak harus nunggu summer. Bisa nyantai pakai kaos putungan dan celana pendek. Bisa lihat langit biru lebih sering. Memang rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dan kita lupa mensyukuri apa yang kita miliki! Semoga pengalaman winter pertama saya ini menjadi pembelajaran bersama yaa! Have a nice day! Cheers! 

Rabu, 06 Januari 2016

Travel While You Are Young!

Read Map of Estonia
Saya bukan pro-traveler, saya masih anak kemarin sore yang baru banget menjajal dunia baru ini. Namun selama dua tahun terakhir ini, saya mendapat banyak pelajaran dan merasa beruntung banget punya kesempatan traveling selagi masih muda. Apasih sebenernya keuntungan traveling selagi muda? Check this out!

Banyak Discount
Kalau kamu traveling selagi muda apalagi waktu kamu masih berstatus sebagai pelajar maka kamu akan mendapatkan banyak sekali discount. Potongan harga biasanya diberikan untuk tiket masuk museum, tiket masuk objek wisata, tiket transportasi umum, bahkan seringkali ada promo khusus pelajar di beberapa hostel atau maskapai penerbangan.

Saya pernah dapat gratis tiket pas masuk 7 objek wisata utama di Athena, Yunani karena pakai kartu pelajar, potongan harga masuk taman Yuan Ming Yuan dan Beijing Zoo di China, dan dapat allowance bagasi lebih besar karena menyertakan surat keterangan sebagai pelajar. Yeaay!!

Masih Kuat
Traveling itu capek dan menguras banyak tenaga. Apalagi dengan gaya backpackers yang sering saya jalani. Seringkali saya harus keliling kota sambil menggendong ransel seharian sebelum bisa check in hostel, berjalan berkilo-kilo mencari tempat wisata karena banyak nyasarnya, naik bus sempit banget sampai kaki kesemutan dan mati rasa. Tapi saya bersyukur karena saya masih kuat menjalani itu semua J

Selain itu banyak aktivitas dalam traveling yang menuntut fisik yang prima. Seperti trekking di taman nasional, naik ribuan anak tangga, masuk hutan, manjat-manjat, menerobos lobang dan aktivitas aneh-aneh lainnya. Saya nggak ngebayangin apakah masih kuat melakukan itu semua di saat tua nanti? Kalaupun saya kuat pasti saya akan cenderung lebih hati-hati dan memilih aktivitas yang relatif “aman”.

Belum Banyak Tanggungan
Saat masih muda kita lebih bebas melakukan apa saja yang kita mau karena belum banyak tanggungan. Kita belum punya keluarga (istri & anak) sehingga kita punya kebebasan seratus persen dalam menentukan destinasi wisata.

Nggak mungkin kan kita ngajak anak-anak ke Red Light District, atau ke gereja penuh tengkorak manusia asli di Ceko atau ke destinasi aneh-aneh lainnya. Kita akan cenderung memilih destinasi wisata yang family friendly dan hal itu akan membatasi dan mengurangi pengalaman yang akan kita dapatkan.

Masih punya waktu tobat
Traveling adalah saat dimana kita keluar dari zona nyaman dan mencoba banyak hal-hal baru. Nah, seringkali hal-hal baru tersebut bertabrakan dengan norma agama. Kita seringkali jadi liar atau ‘nakal’ saat traveling. Nah, kalau masih muda kita masih punya banyak kesempatan atau waktu buat tobat hehehe! Walaupun umur nggak ada nggak tahu tapi mending nakal saat masih muda kan di banding nakal saat udah tua J

Masih Flexible & Open Minded
Tidak semua rencana traveling yang kita siapkan dapat berjalan lancar, kadang-kadang kita ketinggalan pesawat, hostel tidak sesuai harapan, dan lain sebagainya. Namun karena masih muda, kita jadi lebih flexible dan dapat menerima semua hal tersebut dengan santai.

Selain itu saat muda kita punya pemikiran yang lebih open-minded terhadap hal-hal baru. Saat traveling kita sudah pasti akan menemui banyak sekali perbedaan, mulai dari makanan, kebudayaan, sistem transportasi, dan lain lain. Nah, anak muda akan lebih mudah beradaptasi dan toleran terhadap perbedaan-perbedaan tersebut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...