Perangkat mandi Hammam : kain pestamal, scrubber, tiket treatment |
Saya
mengetahui informasi tentang Hamam dari
buku Lonely Planet ketika sedang research untuk bikin itinerary Turki. Nah Hamam ini kata Lonely Planet merupakan salah satu
aktifitas yang direkomentasikan banget untuk dicoba ketika kita berkunjung ke
Turki. Lonely Planet memberikan
daftar beberapa pilihan tempat kita bisa melakukan Hamam. Pilihan saya jatuh pada Camberlitas
Hamami karena kebetulan lokasinya dekat dengan hostel tempat saya menginap.
Selain itu ada harga discount 20% buat yang punya ISIC Card atau kartu
identitas pelajar internasional. Kebetulan saya punya ISIC Card jadi ya harus
semaksimal mungkin dimanfaatkan hhe! J
Saya
mencoba Hamam pada hari terakhir
setelah tiga hari full jalan-jalan di Istanbul. Tips ini saya dapat dari
seorang teman yang mengatakan kalau Hamam
ini enaknya dicoba pada hari terakhir traveling
setelah badan dan kaki kita pegal-pegal. Saya pikir Camberlitas Hamami merupakan bangunan yang megah namun ternyata
dari luar cuma keliatan 2 daun pintu yang nyempil diantara toko penjual kebab,
tukang cukur, dan lampu hias. Saya
awalnya sempat ragu-ragu namun setelah ngintip ngintip dari luar akhirnya nekat
masuk juga.
Saya
disambut seorang receptionist yang
menawarkan beberapa pilihan paket Hamam. Kita
bisa memilih untuk mandi sendiri (self
service bath) atau ada juga attendance
yang bertugas untuk memandikan kita. Treatment
nya pun macam-macam, mulai dari yang paling basic (only scrub and massage) hingga berbagai treatment tambahan misalnya clay
mask atau reflexology. Saya
memilih paket yang terdapat attendance untuk
memandikan dan treatment yang paling
basic. Setelah membayar saya dikasih kunci locker,
satu helai kain kotak kotak merah seperti digambar namanya pestamal, sabun atau scrubber,
dan satu ticket yang mengindikasikan jenis treatment yang kita pilih.
Saya
menuju sebuah ruangan untuk ganti baju. Satu pengunjung mempunyai satu ruang
ganti peribadi. Saya diharuskan melepas semua pakaian hingga underwear dan hanya menggunakan kain pestamal sebagai gantinya. Saya
meninggalkan semua barang di ruang ganti tersebut, menguncinya, dan menuju
tempat mandi. Saya merasa sangat was-was karena berkeliaran hanya dengan
menggunakan sehelai kain pestamal. Salah
gerak sedikit saja kain ini bisa copot. Horor abis! Kain pestamal ini
seukuran taplak meja dan jika saya memakai kain pestamal ini akan seatas lutut. Bayangkan jika bule bule yang
tinggi itu memakai pestamal ini. Horor kuadrat! Untungnya cowok dan cewek
dipisahkan tempat mandinya.
Suasana dalam Cemberlitas Hammami. Saya nggak bawa kamera masuk karena takut basah dan dikira stalking. Foto sourse : onewayturkey.com |
Setelah berganti pakaian
dengan pestamal saya memasuki tempat
mandi yang ternyata megah dan unik. Keseluruhan bangunan terbuat dari marmer
berwarna putih kecoklatan. Bangunannya berbentuk bulat dengan kubah tinggi
sebagai atapnya. Saya seperti berada di giant
sauna karena ruangan tersebut dipenuhi dengan uap panas. Saya tidak tahu
berapa derajat tepatnya suhu ruangan tersebut namun ketika memasuki ruangan
tersebut saya langsung berkeringat disekujur tubuh. Ditengah ruangan terdapat
semacam meja marmer super besar dengan diameter kira kira 5-6 meter. Saya
langsung rebahan diatas meja tersebut mengikuti yang dilakukan pengunjung lain.
Saya sangat menikmati sensasi hangat disekujur tubuh. Sensasi saat butiran
keringat mengalir turun dari dahi hingga ke pipi. Saya memejamkan mata sambil
menunggu antrian untuk di pijat oleh attendant.
Prosesi Hammam diawali dengan menyiramkan air dingin
disekujur tubuh lalu attendant akan
menggosok badan kita dengan scrubber untuk
mengangkat kulit mati. Setelah itu disiram air dingin lagi dan dibersihkan
dengan sabun. Semua prosesi dilakukan dengan posisi berbaring diatas meja
marmer. Bagian paling menyenangkan adalah ketika dipijat setelah dibersihkan
dari sisa sisa sabun. Kaki, tangan, dan keseluruhan badan dipuntir, ditekan,
dan diurut hingga timbul bunyi gemeretakan. Sensasinya sangat mantap. Selesai
dengan tubuh selanjutnya saya berpindah ke ruangan yang lebih kecil. Ruangan
tersebut berisi jajaran kursi marmer dengan kran dan bak kecil berisi air. Saya
duduk diatas kursi marmer dan dikeramasi. Air diguyur dengan semena mena dengan
gayung besar ke atas kepala dan tak lupa pijatan deri ujung kepala hingga
leher. Selesai dengan bagian kepala saya pindah ke ruangan ketiga yang
berbentuk persegi berisi jajaran shower dalam bilik tertutup. Treatment diakhiri dengan mandi (lagi)
yang kali ini dilakukan sendiri. Nah abis mandi untuk yang kedua ini kita akan
mengganti pestamal basah kita dengan
lilitan handuk besar yang hangat. Nyamaaaaan :)
Seusai Hammam ini badan terasa sangat bersih
dan nyaman. Pengalaman yang mungkin sekali seumur hidup yang tak akan pernah
saya lupa. Setelah tidur-tiduran sebentar diruang ganti yang memang ada
kasurnya saya berganti baju dan jalan pulang ke hostel. Di perjalanan pulang saya berpikir kalau solo traveling sama sekali tidak
menyedihkan. Saya sangat menikmati “me
time” di Camberlitas Hammami tadi.
Traveling never felt so good like this :)
I think I get addicted and want to do it more :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar