HCM Street, Vietnam |
Saya baru saja tiba di sebuah kapsul hotel di jalan Bui
Vien, Ho Chi Minh. Lokasi hotel ini tidak jauh dari jalan utama kawasan backpacker yaitu jalan Pham Ngu Lao. Jam
menunjukkan pukul 11.30 siang waktu setempat. Matahari bersinar terik sekali
siang itu di Ho Chi Minh. Saya sukses basah kuyup oleh keringat setelah jalan
beberapa blok dari terminal bus ke hotel di tambah nyasar beberapa kali. Setelah
tanya sana-sini dan menolak belasan tawaran dari tukang ojeg akhirnya ketemu
juga nih hotel. Kesan pertama di Ho Chi Minh adalah kota ini rame banget sama
motor.
Saya datang terlalu awal dan harus menunggu di lobby hotel untuk check in pukul 14.00 siang. Masih tersisa waktu menunggu 2.5 jam
lagi. Beruntung ada AC di lobby jadi
numpang ngadem dulu sekalian Wi-Fi
an. Saya langsung kirim kabar via WA ke Hang. Dia adalah teman asli Vietnam
tapi tinggalnya di Hanoi, Vietnam bagian utara. Dia excited banget tau saya udah sampe Vietnam dan kasih banyak
rekomendasi tempat-tempat menarik. Saya asik chatting sambil minum es kopi Vietnam yang rasanya sueegeer banget tiba-tiba ada tiga cewek
remaja masuk lobby sambil nangis
bombay.
Ketiga cewek ini tampangnya oriental dan terlihat masih ABG.
Cewek 1 terluka dibagian lutut dan sikunya. Dari bekas lukanya terlihat seperti
luka akibat terjatuh di jalan beraspal. Dia dipapah oleh kedua teman ceweknya
sambil terus nangis bombay. Cewek 2 dan 3 masuk hotel sambil terus memaki-maki
penjambret yang baru saja mengambil tas mereka. Sontak semua orang di lobby langsung mengalihkan pandangan
kepada mereka. Ada dua receptionist hotel
saat itu dan beberapa orang tamu di lobby
termasuk saya. Saya cuma diam melongo. Perasaan saya waktu itu antara
kaget, tidak percaya, dan sedikit takut.
Cewek 2 dan 3 kemudian secara bergantian bercerita apa yang
baru saja mereka alami. Katanya mereka baru saja kena jambret di jalan dekat
hotel. Penjambretnya naik motor dan langsung menarik tas cewek 1 sampai dia
jatuh tersungkur ke aspal. Semua barang berharga dia taruh di tas jinjing itu.
Ada iPhone dan dompet yang isinya uang dan kartu kredit tapi untungnya passport mereka dititipkan di hotel.
Parahnya barang berharga mereka bertiga berada di dalam satu tas jinjing yang
hilang itu. Yasalam! Mereka bertiga mendadak histeris dan akhirnya pecahlah
tangis cewek 2 dan 3 sampai suaranya memenuhi seisi lobby.
Setelah beberapa saat cewek 2 minta lapor polisi tapi
seorang receptionist hotel bilang
kalau itu bakal sia-sia dan memakan waktu. Mereka tidak punya informasi penting
apapun seperti plat nomor atau sketsa wajah penjambret. Cewek 3 mengajukan opsi
lain untuk menelepon kedubes China dan meminta pertolongan dari mereka. Cewek 1
teriak kesakitan ketika lukanya dibersihkan oleh salah seorang receptionist. Oooh dramatis sekali
suasana lobby siang ini! Saya merasa
iba tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Keadaan sedikit mereda setelah mereka
berhenti menangis dan receptionist hotel
berjanji membantu mereka menghubungi kedubes China dan mengurus asuransi.
Saya lanjut chatting dengan
Hang dan memberitahu kejadian penjambretan itu. “Some people got robbed in my hotel!” Saya masih sedikit shock dan takut untuk jalan keluar
apalagi sendirian. Penjambret itu sangat berani karena menjalankan aksinya di
siang bolong dan di tengah-tengah kawasan yang sangat ramai. Beberapa saat
kemudian jawaban Hang masuk dan menenangkan saya.
“OMG! Be careful Yud!”
“It’s quite normal in HCM to meet robbers
because it’s metropolitan zones so be careful”
“People there are nice but the city is not
that safe especially for foreigners”
“It’s not too dangerous but you gotta be
careful”
“Think as if you are in Paris”
Kalimat terakhir Hang bikin saya sadar kalau kejahatan itu
bisa terjadi dimana aja terutama di kota kota metropolitan. Saya pernah hampir
kena copet di Paris. Beberapa teman saya bahkan kehilangan barang berharga saat
naik metro di Paris. Tidak ada bedanya HCM dan Paris. Tidak ada bedanya Eropa
dan South East Asia. Kita cuma perlu lebih berhati-hati dan waspada dan yang
terpenting jangan memancing perhatian penjahat.
Berlaku dan pernampilan lah
sewajarnya saja. Sebaiknya simpan barang berharga di loker hotel atau titipkan receptionist. Pakai backpack dan hindari tas jinjing karena rawan di jambret. Jangan
simpan uang di dompet saku belakang. Saya selalu menyimpan uang di tas pinggang
kecil di balik baju. Carilah teman jika ingin bepergian hingga larut malam atau
ke tempat-tempat sepi. Terakhir banyak-banyak lah berdoa supaya kita selalu diberi
lindungan keselamatan oleh Tuhan!
Tidak ada tempat yang benar-benar aman dari tindak kejahatan
di muka bumi ini. Kejahatan bahkan bisa terjadi di depan rumah kita sendiri
jadi jangan takut untuk tetap jalan-jalan yaa! You just have to travel smart and always be safe. Knock down your fear cause
fear will takes you nowhere! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar